Current Pick! 1890 by hirairkive
Kalau liat sekilas dari cover dan judulnya, pasti banyak yang mengira kalau ini sejenis comfort book bertema magical pada umumnya, awalnya pun aku juga begitu, tapi ternyata tidak kawan-kawan, buku ini mengangkat isu yang cukup berat (child-abuse, trauma, dan pelecehan) Tapi jauh melampaui ekspektasi aku, dengan kata lain, I really like it!
Menceritakan tentang sebuah toko roti yang dikelola oleh seorang penyihir dan seorang gadis yang sebenarnya adalah jelmaan burung berwarna biru.
Kalau dilihat dari luar, toko ini memang sangat biasa saja, seperti toko roti pada umumnya. Namun, khusus untuk pelanggan yang memesan melalui website “wizard bakery”, toko ini menyediakan menu-menu roti yang sudah dibumbui oleh ‘sihir’
Tapi jangan salah, sihir-sihir ini sangat gelap dan mengerikan.
Tokoh utama dalam novel ini sendiri adalah seorang anak laki-laki yang memiliki trauma pada masa kecilnya sehingga ia tak dapat berbicara lancar alias ‘gagap’.
Suatu malam, setelah babak belur dipukuli oleh Ibu tirinya, ia kabur dan bersembunyi di dalam toko ‘wizard bakery’. Sang penyihir menyuruhnya masuk ke dalam oven yang ternyata adalah pintu menuju tempat tinggal sang penyihir.
Akhirnya bersama Penyihir dan gadis burung biru itulah sang anak lelaki menjalani hidup yang tak biasa. Kabar baiknya, ia berhasil menyembuhkan trauma masa kecilnya.
Hanya dengan sekitar 204 halaman, buku ini berhasil memuaskan aku. Bagian yang paling aku suka adalah cara penulis dalam mendeskripsikan menu-menu dalam web ‘wizard bakery’ lengkap dengan khasiat dan efek sampingnya yang mengerikan.
Salah satu yang aku suka lagi yaitu relationship antara si penyihir dan dan si anak lelaki yang dingin tapi heart-warming. Burung biru juga berperan penting dalam mencairkan suasana. I love them all.
“𝘒𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘬𝘢-𝘭𝘶𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘫𝘶. 𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘪𝘩𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘸𝘢𝘴𝘢.”