Saat itu kolonisasi Jepang atas Korea Selatan, seorang perempuan muda kelahiran Korea, Kim Sunja hamil di luar nikah. Kim Sunja adalah putri pemilik pemondokan di desa nelayan kecil dekat daerah Busan. Gadis itu diselamatkan oleh takdir ketika rohaniwan muda, Baek Isak, bersedia menikahi dan memboyongnya ke Jepang.

Tidak mudah bagi Kim Sunja untuk beradaptasi di negeri asing, di tempat para imigran Korea di Jepang ini lah, Sunja mau tidak mau harus menggantungkan harapannya dan memulai kehidupan baru. Tanpa teman, kerabat, dan bahasa yang dimengertinya, ditambah lagi masalah diskriminasi, Sunja harus menghadapi kehidupan keras meski sambil mengandung.

Jepang ternyata bukanlah surga seperti banyak yang dikatakan orang-orang di sekitarnya, Jepang juga bukan tempat yang damai dan penuh kesempatan seperti yang digembar-gemborkan. Banyak kekelaman yang menyelimuti sejarah masyarakat Korea saat diduduki oleh Jepang. Dituturkan dalam rentang waktu delapan puluh tahun dan empat generasi, novel Pachinko merupakan kisah yang luar biasa mengenai cinta, pencarian identitas sebagai manusia, kematian, dan cara bertahan hidup.